Minggu, 06 Januari 2013

HORMONIK (Hormon Organik)







HORMONIK

Hormon Organik
          Ada tiga hormon yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya, yaitu: Auksin, Giberelin, dan Sitokonin. Apabila tanaman kekurangan salah satu hormon tersebut maka pertumbuhannya akan terggangu. Tanaman bisa menjadi kerdil (Pertumbuhan lambat), pertumbuhan akar kurang sempurna, umbi sedikit dan kecil, bungan buah mudah rontok. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi produksi tanaman itu sendiri.
          Untuk itu keberadaan hormon sangatlah penting. Sekarang telah banyak di pasaran hormon yang umumnya bersifat anorganik/kimia. Walau dirasakan manfaatnya tapi karena sifatnya yang sntetik/kimia tentu cenderung sukar terurai oleh alam, sehingga dalam pemakaian jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif bagi tanaman maupun lingkungannya.
          Untuk menjawab tantangan itu, maka PT. Natural Nusantara mengeluarkan produk Hormon yang bersifat dan berbahan organik, dengan nama HORMONIK. Hormon yang terkandung dalam HORMONIK adalah senyawa alami yang mengatur pertumbuhan tanaman terdiri dari auksin, giberelin, dan sitokonin.
AUKSIN
Hormon ini dalam tumbuhan sebagai indol 3-asetat (IAA) yang dihasilkan oleh jaringan muda yang sedang tumbuh. Fungsi hormon ini untuk perbesaran dan diferensiasi sel, peningkatan respirasi tanaman, merangsang sintesis RNA, protein dan enzim. Auksin sangat berperan pada pembentukan jaringan pada fase pertumbuhan vegetatif.
GIBERELIN
Hormon ini mendorong pertumbuhan/pemanjangan tubuh tanaman (akar dan batang), merangsang pembungaan, menormalkan pertumbuhan tanaman yang kerdil. Hormon ini bekerja secara saing membantu dengan hormon lain (sinergis) seperti hormon auksin. Dapat juga memacu pertumbuhan tanaman yang terhambat karena penyakit.
SITOKONIN
Fungsi hormon ini untuk pembesaran dan diferensiasi sel, menghalangi ketuaan, mengarahkan aliran asam amino dan zat makanan ke seluruh tubuh tanaman dengan konsentrasi sitokonin tinggi.
Secara umum, manfaat hormonik bagi tanaman untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, akar, memperbanyak dan memperbesar umbi, mengurangi kerontokan bunga dan buah serta memperbanyak dan memperbesar buah.
Dibanding hormon kimia, HORMONIK mempunyai kisaran dosis lebih lebar sehingga jika kelebihan tidak membahayakan tanaman, muda terurai oleh alam dan aman bagi manusia dan lingkungan.
  


Cara pemakaian:
-                     - Dikocok terlebih dahulu.
-   Larutkan hormonik dengan air, dosis 1-2 cc/liter (2-3 ttp/tangki), lalu semprotkan ke daun tanaman secara merata.
-   Pemakaian dilakukan paling tidak pada pertengahan usia tanaman (untuk tanaman sekali panen misalnya padi, palawija, dll) hingga menjelang berbunga (dari awal tanam akan lebih baik).
-   Untuk tanaman semusim yang dipanen lebih dari sekali (misalnya cabe, tomat, kacang panjang, dll) setiap selesai pemetikan dapat disemprot ulang untuk merangsang pemunculan bunga baru, memperpanjang masa panen dan meningkatkan kualitas.
*Catatan:
      Hormonik akan lebih efektif jika pemakaiannya dicampur dengan POC NASA dengan dosis ± 1 tutup botol hormonik, ± 4 tutup NASA per tangki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar