Minggu, 06 Januari 2013

TON (TAMBAK ORGANIK NUSANTARA)





TON (TAMBAK ORGANIK NUSANTARA)
Solusi Terbaik Untuk Menjawab Permasalahan Budidaya Perikanan Tambak dan Perikanan Darat


Banyaknya kegagalan panen akibat kondisi lahan yang sudah tidak mendukung produksi secara maksimal menjadi tantangan berat bagi kita semua. PT Natural Nusantara menghadirkan TON untuk turut mengatasi sebagian permasalahan di pertambakan pada khususnya dan darat pada umumnya. Namun, penggunaan TON saja belum cukup tetapi harus disertai dengan manajemen teknis budidaya tambak yang benar (pengendalian hama-penyakit, pengaturan air, pola ber-tambak dll.) selain penggunaan benur/nener yang baik.

TON Spesial Tambak merupakan produk organik murni, sehingga sangat mendukung konsep agenda dunia 21, yaitu Kembali ke Alam (Back to the Nature). TON Spesial Tambak dibuat dari bahan-bahan alami yang hanya ada di Indonesia. Ketersediaannya sangat melimpah, sehingga tidak akan habis sampai anak cucu kita.

TON Spesial Tambak mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan untuk perbaikan lingkungan/ekosistem tambak Selain unsur-unsur ionik yang aktifasinya tinggi, juga rnengandung karbon aktif yang sangat baik untuk mengikat senyawa-senyawa beracun (toxic) yang mencemari lingkungan pertambakan. TON Spesial Tambak mengandung unsur makro dan mikro lengkap yang sangat dibutuhkan oleh plankton (zoo dan phytoplankton) yang merupakan pakan alami udang clan ikan (lihat daftar di label dan brosur). Selain unsur-unsur yang dikandung tersebut, TON Spesial Tambak juga mengandung senyawa-senyawa organik penting yang dibutuhkan dalam budidaya tambak seperti: protein, lemak, dan vitamin-vitamin. Dengan kandungan-kandungan tersebut, TON Spesial Tambak akan sangat membantu keseimbangan ekosistem / lingkungan dalam tambak, yang akhirnya akan membuat udang dan ikan hidup dengan baik.

Selain penggunaan untuk tambak TON Spesial Tam bak juga bagus digunakan untuk perikanan darat (pembibitan dan pembesaran) juga bagus untuk rumput !aut. Hal-hal yang dapat diambil manfaatnya dari TON Spesial Tambak adalah:

  1. Dapat mengikat logam berat di perairan dengan membentuk ikatan ionik, kovalen atau ikatan lainnya, sehingga keberadaan unsur yang merupakan logam bebas yang berbahaya tersebut dapat dinetralkan. Logam-logam berat seperti seng, mangan, tembaga, merkuri, nikel, timah, atau cadmium merupakan logam-logam berat yang dapat memasuld areal pertambakan sebagai polutan yang sangat berbahaya bagi kehidupan udang/ikan ataupun 1 konsumennya, sehingga harus dinetralkan agar pengaruh negatifnya dapat dihilangkan. 
  2. Dapat mengikat bahan-bahan racun dari areal pertanian (sianida, chlorinated diphenol, insektisida, herbisida, limbah rumah tangga, dsb), karena sifat chelat (pengikat) dari bahan organik TON Spesial Tambak yang banyak mengandung humat-fulvat.
  3. Menciptakan keseimbangan alam di areal perairan, sehingga populasi dari biota yang merugikan seperti bakteri, jamur, protozoa, alga, dan plankton yang merugikan dapat dikurangi.
  4. Membentuk keseimbangan perairan sehingga dapat mempertahankan alkalinitas, kesa-dahan (hardness), pH, dan DO (oksigen terlarut) yang optimal untuk pertumbuhan ikan. udang dan hewan lain yang dibudidayakan. 
  5. Membentuk plankton ( phytoplankton dan zooplankton ) yang menguntungkan bag budidaya perikanan dengan membentuk keseimbangan lingkungan guna mempertahan-kan pH dan DO air diinginkan serta sebagai pakan alami.
  6. Memberikan tambahan gizi dan riotrisi untuk mempercepat pertumbuhan udang/ikan (dikombinasikan dengan POC NASNVITERNA jika dicampur pakan), serta meningkat-kan kesehatan dan kekebalan ikankidang terhadap senyawa dan organisrne patogen (pengganggu).
  7. Meningkatkan dan mengaktifkan kerja dari enzim pencernaan ikan dan udang (dengan ditambah POC NASA / VITERNA jika dicampur pakan).
  8. Membantu proses pergantian kulit (moulting) udang karena kondisi lingkungan sangat mendukung dan terciptanya kekebalan tubuh udang sehingga energi untuk moulting saat itu dapat dimiliki oleh udang.
  9. Memberikan unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan rumput laut. 

Penerapan saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
  • Dosis ;  2,5 kg ( 10 botol ukuran 250 g)
  • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. TON berbentuk Granule atau butiran-butiran kecil sehingga  aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
  • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit dengan dosis 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan 2-3 hari, kemudian  air dimasukkan setinggi mata   kaki dahulu, biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).
  • Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
  • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.

Penerapan selama budidaya belangsung
  • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
  • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
  • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi.
  • Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
Fungsinya terutama untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.

Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu perlakuan TON hanya dilakukan setelah isi air. Perlakuan pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.

Demikian Cara pakai TON untuk pupuk dasar dan pemeliharaan air dalam budidaya perikanan,cara tersebut di atas sudah banyak di terapkan oleh para petambak dan hasilnya sangat memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar